SMAN1GLAGAH.SCH.ID — Pelajar SMAN 1 Glagah kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang tahunan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 yang digelar Sabtu (12/7) siang.
Parade budaya spektakuler ini berlangsung meriah di sepanjang jalan protokol pusat Kota Banyuwangi dan menyedot ribuan pasang mata dari berbagai daerah hingga mancanegara.
Mengusung tema besar “Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual”, BEC 2025 menghadirkan interpretasi visual dari tahapan kehidupan manusia menurut tradisi suku Osing .
Tema tersebut diterjemahkan ke dalam enam sub-tema, yakni: Mudun Lemah, Selapan, Sunatan, Lamaran, Nikahan, dan Mitoni, yang masing-masing disajikan melalui kostum dan koreografi yang dikurasi secara ketat.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah dari Chacha Firstya Effendy, siswi kelas XII-8 SMAN 1 Glagah, yang tampil dalam sub-tema Mitoni, sebuah ritual kehamilan tujuh bulan dalam tradisi Osing.
Dalam parade tersebut, Chacha tampil menawan dengan balutan kostum Mitoni yang memadukan unsur futuristik dan budaya lokal. Ornamen khas Osing berpadu elegan dengan elemen modern, menghadirkan karya busana yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga penuh makna filosofis.
Kostumnya menggambarkan simbol kesuburan, harapan, dan doa-doa yang menyertai calon ibu pada masa kehamilan tujuh bulan. Penampilan luar biasa tersebut membuat Chacha dinobatkan sebagai Juara 1 untuk Sub-Tema Mitoni oleh dewan juri.
Kepala SMAN 1 Glagah, Bapak Abdullah, S.Pd., M.T, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas pencapaian Chacha. “Prestasi ini membuktikan bahwa siswa-siswi SMAN 1 Glagah tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga di bidang seni dan budaya,” ujarnya, Senin (14/07).
Lebih lanjut, Bapak Abdullah juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras pembina dan seluruh pihak, yang telah membantu dalam proses persiapan dan penampilan Chacha, hingga berhasil menorehkan juara.
Perhelatan BEC 2025 tidak hanya menampilkan parade kostum spektakuler, tetapi juga dimeriahkan oleh ratusan penari Gandrung dan seniman lokal. Hal ini semakin mengukuhkan BEC sebagai panggung kreatif bagi generasi muda Banyuwangi.
Sebagai informasi, BEC telah masuk dalam kalender pariwisata nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) selama empat tahun berturut-turut dan dinobatkan sebagai salah satu event budaya terbaik di Indonesia.***
Penulis: Mohammad Syahid Satria, S.Pd