Studi Literasi sebagai Kegiatan Pengganti bagi Siswa-Siswi yang Tidak Mengikuti Widya Wisata SMAN 1 Glagah Banyuwangi

Banyuwangi (12-10-2018)-Program Widya Wisata SMAN 1 Glagah yang merupakan program tahunan sekolah dilaksanakan selama satu pekan tepatnya pada 06 Oktober 2018 s/d 13 Oktober 2018. Kegiatan Widya Wisata yang merupakan upaya sekolah dalam mengenalkan PTN favorit kepada siswanya tersebut mendapatkan perhatian yang sangat luar biasa dari para siswa-siswi kelas 11 SMAN 1 Glagah. Tentunya antusiasme tersebut tidak hanya bangkit dari keikutsertaan siswa dalam kegiatan tersebut. Siswa-siswi yang tidak mengikuti kegiatan Widya Wisata pun tak kalah bersemangat. Pada pelaksanaan program Widya Wisata 2018, tercatat sebanyak 12 siswa kelas 11 tidak mengikuti kegiatan tersebut karena berbagai alasan. Ketidak-ikutsertaan  siswa tersebut lantas tidak serta merta menjadikan mereka bermalas-malasan di rumah masing-masing, alih-alih setiap hari mereka tetap datang ke sekolah untuk melaksanakan kegiatan studi literasi sebagai bagian dari tanggung jawab terkait tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru.

 

 

Para siswa yang tidak mengikuti program Widya Wisata mendapatkan amanat dan tanggung jawab untuk mengerjakan tugas diantaranya menyusun program kerja dan buku panduan Adiwiyata, menyusun teks berita terkait kegiatan yang mereka lakukan selama satu pekan di sekolah, dan belajar mengenai tata cara meng-input data buku perpustakaan. Kuantitas tugas yang diberikan tidak menurunkan kualitas antusiasme mereka. Walaupun ruang lingkupnya hanya sebatas di sekolah, namun pengalaman yang mereka dapatkan tak kalah penting dan berharga dibandingkan dengan siswa yang mengikuti Widya Wisata.

 

 

Kegiatan siswa-siswi kelas 11 yang tidak mengikuti Widya Wisata dibimbing oleh Pembina Perpustakaan dan para pustakawan SMAN 1 Glagah Banyuwangi. Pustakawan sekolah membimbing siswa dalam rangka belajar pengalaman baru terkait tata cara meng-input data buku perpustakaan dari mulai tahap pertama yaitu menyesuaikan jumlah buku dengan faktur (data yang tertera), pemberian stempel pada buku, pengklasifikasian buku menggunakan sistem DDC (persepuluhan), pembuatan nomor induk buku, meng-input data buku pada program katalog online perpustakaan, hingga tahap terakhir yaitu penempelan barcode dan label buku. Selain itu, para siswa juga dibimbing dalam proses penyusunan program kerja dan buku panduan Adiwiyata oleh Ibu Elvry Mayluxsi Haviva selaku Kepala Perpustakaan SMAN 1 Glagah Banyuwangi. Untuk memudahkan proses pengerjaan dalam pembuatan program kerja (pokja) adiwiyata, para siswa juga diperbolehkan untuk berkonsultasi dengan pembina pokja masing-masing bidang adiwiyata.

 

 

Keterbatasan ruang perpustakaan SMAN 1 Glagah tidak menyurutkan ambisi para siswa. Gedung perpustakaan sebagai tempat keberlangsungan mereka menyelesaikan beban yang dipikulnya dalam melaksanakan program studi literasi tersebut memiliki ruang yang terbatas sehingga sempat beberapa kali pengunjung perpustakaan kesulitan menjangkau buku yang mereka cari karena keberadaan teman-teman yang sedang melakukan studi literasi yang hampir memenuhi ruangan. Pengamatan sistematika peminjaman buku perpustakaan SMAN 1 Glagah juga merupakan salah satu bagian dari tugas yang diberikan. Perpustakaan yang memiliki meja baca yang hanya memuat maksimal 4 kursi tersebut rawan menimbulkan turunnya minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan dengan tujuan literasi dan membaca buku. Kebanyakan siswa yang datang ke perpustakaan dikarenakan tugas yang diberikan oleh bapak ibu guru mereka di kelas yang menuntut mereka untuk mencari bahan literasi di perpustakaan. Fenomena tersebut menjadi suatu tantangan bagi pihak sekolah untuk memperbaiki fasilitas perpustakaan. Salah satu langkah pembukanya mungkin dengan terselesaikannya pembangunan gedung perpustakaan yang baru. Tentunya langkah tersebut tidak dapat terimplementasi dengan baik tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak khususnya keluarga besar SMAN 1 Glagah.

 

 

Terlepas dari problematika yang ada, kegiatan studi literasi yang dilaksanakan oleh para siswa yang tidak mengikuti Widya Wisata, tetap berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya. Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari bimbingan para senior yang juga ikut andil dalam proses penyelesaian tugas yang diberikan oleh bapak ibu guru. Kegiatan studi literasi ini masih tetap berlangsung beriringan hingga berakhirnya Widya Wisata 2018 yang akan berakhir pada 13 Oktober 2018 (Yoqi Nanda G.F.).

Bagikan :

WeCreativez WhatsApp Support
Assalamualaikum....