Banyuwangi, SMAN 1 Glagah – SMAN 1 Glagah menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Pelaksanaan Deep Learning dalam Pembelajaran dan Penilaian Berstandar di SMAN 1 Glagah” pada Selasa (21/1) di Ganesha Hall (Aula SMAN 1 Glagah). Acara ini dihadiri oleh seluruh guru dan tenaga administrasi sekolah, dengan Kepala Cabang Dinas Wilayah Kabupaten Banyuwangi, Bapak Ahmad Jaenuri, S.Pd., M.Pd., sebagai pemateri utama.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh peserta, dilanjutkan dengan doa bersama untuk kelancaran kegiatan. Dalam sambutannya, Kepala SMAN 1 Glagah, Bapak Abdullah S.Pd., M.T., menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru dan tenaga administrasi atas partisipasi mereka.
“Kehadiran Bapak dan Ibu sekalian menunjukkan komitmen kita bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan. Terima kasih juga kepada Bapak Jaenuri yang telah meluangkan waktu untuk hadir di tengah-tengah kita,” ujar Bapak Abdullah.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Abdullah juga menjelaskan bahwa SMAN 1 Glagah tengah mengembangkan program GANESHA SMART AI SCHOOL, sebuah sistem pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dengan WhatsApp engine dan portal belajar sekolah.
“Program ini merupakan langkah SMAN 1 Glagah untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan tuntutan zaman,” tambahnya.
Bapak Ahmad Jaenuri, dalam pemaparan materinya, menjelaskan pentingnya penerapan Deep Learning dalam proses pembelajaran.
“Deep Learning didesain untuk memperdalam pemahaman siswa melalui pendekatan yang lebih mendalam. Ini bertujuan memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan,” katanya.
Menurut Bapak Jaenuri, Deep Learning berlandaskan tiga pilar utama yakni Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.
“Mindful Learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan bereksperimen dengan memperhatikan kebutuhan individu. Meaningful Learning membantu siswa memahami alasan di balik materi yang dipelajari, sementara Joyful Learning menciptakan pengalaman belajar yang memuaskan dan mendalam,” jelasnya.
Guru-guru diharapkan, dapat memahami penerapan pendekatan pembelajaran ini secara efektif, untuk menciptakan pembelajaran yang relevan, menyenangkan dan berorientasi pada kebutuhan siswa.
“Dengan implementasi Deep Learning, kita berharap siswa dapat lebih kritis, eksploratif, dan aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkan, sehingga tidak ada siswa yang bosan atau jenuh saat mengikuti pembelajaran ,” tutup Bapak Jaenuri.
Para peserta kegiatan antusias menyimak materi yang disampaikan Bapak Jaenuri, beberapa guru juga memberikan pertanyaan sehingga forum diskusi hidup. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah.***
Penulis: Mohammad Syahid Satria, S.Pd