SEJUMLAH SEKOLAH JARINGAN JAWA TIMUR, TERMASUK SMAN 1 GLAGAH, DIHARAPKAN MEMBUAT VIDEOCONFERENCES

BANYUWANGI (13-9-2018)-Sejumlah guru dari berbagai sekolah di Banyuwangi yang tergabung dalam sekolah jaringan di Jawa Timur mengikuti diklat (pendidikan dan pelatihan) selama 2 hari 11 sampai 12 September 2018 di SMAN 1 Giri Banyuwangi

. Diklat yang bertemakan Generation Global, Teacher Training Workshop on Essentials of Dialogue The Indonesian National Commission for Unesco  bertujuan besar mencapai perdamaian dunia mulai dari membangun perubahan lintas budaya, menyediakan sarana belajar bagaimana hidup bersama melalui pembangunan kolaboratif online, melatih para guru untuk memahami isu-isu yang terjadi di dunia, menyediakan informasi melalui kemajuan teknologi seperti email atau face to face melalui skype, dan sebagainya.

 

 

Pesan yang disampaikan dalam diklat yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan UNESCO tersebut adalah, guru sebagai agen perubahan dituntut meningkatkan kualitas pembelajaran yang memasukkan dimensi internasional seperti, gender, humantright, lingkungan, dan perubahan iklim, mengurangi kemiskinan, melestarikan bumi, dan menjadikan bumi sebagai tempat yang lebih baik untuk dihuni.

 

Tindak lanjut dari diklat tersebut adalah sekolah yang terhimpun dalam sekolah jaringan Jawa Timur, termasuk SMAN 1 Glagah Banyuwangi, membuat program videoconferences. Program ini akan menghubungkan dan menjejaringkan sekolah-sekolah di berbagai belahan dunia untuk saling berdialog, bertukar pengalaman, bertukar wawasan terkait budaya dan kebinekaan, dan sebagainya. Intinya, melalui program videoconferences, semangat kebinekaan (pluralisme), saling menghargai, peningkatan kualitas wawasan dan kepedulian antarsesama semakin meningkat, sehingga benih-benih radikalisme dapat dicegah. Cuma agak disayangkan bahwa diklat yang dihadiri oleh sekitar 40 guru dari perwakilan sekolah negeri dan swasta dari jenjang SMP, SMA, dan SMK kurang memberikan ruang perbedaan gagasan sehingga diklatpun terasa dogmatis, fasilatator memosikan diri menjadi narasumber yang paling benar, sesuatu yang seharusnya dihindari dan justru agak kontras dengan visi dan misi yang diusung yakni berkaitan dengan keterbukaan mindset dan pluralisme (ISM).

 

 

 

 

Bagikan :

WeCreativez WhatsApp Support
Assalamualaikum....