Oleh : Ayu Fitri Wahyuni Keluanan, S,Pd
Hasil dari babak penyisihan Kejuaraan Sejarah (ODISEA) 2019 Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh HMJ Sejarah FIS UM telah diumumkan pada hari Kamis, 8 Agustus 2019. Sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh panitia, jumlah tim yang berhak lolos ke babak selanjutnya adalah 20% tim yang mendapakan nilai tertinggi dari total tim per-rayon. Berdasarkan ketentuan tersebut, sebanyak 72 tim dari 13 rayon offline dan 4 rayon online berhasil lolos ke babak semifinal.
Khusus untuk Rayon Banyuwangi, ada 6 Tim yang dinyatakan lolos dan 3 tim dengan perolehan nilai tertinggi diraih oleh siswa-siswi SMAN Negeri 1 Glagah. Prestasi tersebut di raih oleh Moh. Naufal Yahya (XII IPA 5) & Febri Anggi (XII IPA 5) dengan nilai 69, Akmal Rahman Hanif (XI IPA 3) & Andry Septian (XI IPA 2) dengan nilai 63, serta Binar Riken Puguh Pangestu ( XII IPS 3) & Sigit Pranomo (XII IPS 3) dengan nilai 58. Sedangkan 3 Tim lainnya berasal dari SMA Negeri 1 Genteng dan SMA Negeri 1 Pesanggaran.
Tim yang lolos kemudian melanjutkan perjuangannya dalam babak semifinal yang diselenggarakan di Aula Ki Hadjar Dewantara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang pada hari Minggu, 18 Agustus 2019. Babak semifinal ini dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu Semifinal I dan Semifinal II. Selanjutnya, 5 tim dengan akumulasi nilai tertinggi dari dua tahapan babak semifinal tersebut berhak mendapatkan tiket untuk mengikuti babak Final. Sayangnya, langkah SMA Negeri 1 Glagah untuk mendapatkan tiket ke babak final harus terhenti di babak semifinal. 3 Tim ini hanya mampu duduk di dalam peringkat 50 besar nasional dari total 72 tim. Hal tersebut patut di apresiasi dan secara tidak langsung menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Glagah mampu bersaing dalam kejuaraan sejarah di tingkat Nasional.
Selain pelaksanaan babak semifinal dan final, panitia juga mengadakan workshop inovasi pembelajaran sejarah di Ruang PPG gedung I lantai 5 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Peserta dari workshop tersebut adalah guru pendamping dari 72 sekolah yang lolos ke babak semifinal. Penyampaian materi dilakukan dalam 2 sesi, sesi I disampaikan oleh Ibu Ulfatun Nafi’ah., M.Pd dan sesi II disampaikan oleh Drs. Mashuri, M.Hum. Dalam workshop ini, guru pendamping diperkenalkan dengan pembelajaran online atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System dengan memanfaatkan email yang terkoneksi dengan google clasroom, edmodo, g-school, maupun schoology.
Menggunakan LMS, guru sejarah dapat menambahkan berbagai macam materi, video, maupun kuis. Selain itu, adapula instantsteetview yang dapat digunakan guru sejarah untuk mengajak siswa “berjalan-jalan” secara virtual. Hal itu memudahkan untuk menunjukkan gambar peninggalan sejarah, cagar budaya, dan peta secara nyata di dalam kelas.
Acara tersebut dimanfaatkan oleh para guru sejarah, terutama Guru Sejarah di SMA Negeri 1 Glagah, untuk sharing ilmu dan pengalamannya ketika mengajar sejarah di dalam kelas. Selain permasalahan-permasalahan pembelajaran sejarah, pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran juga mendapatkan perhatian khusus. Guru sejarah memiliki tantangan besar untuk menyampaikan materi sejarah dengan cara yang “kekinian” sesuai dengan kondisi siswa, supaya sejarah tidak lagi dicap sebagai matapelajaran yang membosankan . Diharapkan kedepannya, SMA Negeri 1 Glagah mampu melakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran sejarah dan mencetak generasi yang peka terhadap nilai-nilai kesejarahan.