Begitu masuk gerbang SMAN 1 Palembang yang berada di Jalan Srijaya Negara 10, Bukit Lama, Pembang bersebelahan dengan fakultas pascasarjana Universitas Sriwijaya disambut Satpam. Setelah mengisi buku tamu dan memakai tanda pengenal tamu saya diantar menuju ruang guru menemui wakasek humas, Dra. Wiwik, pengampu Bahasa Inggris. SMA tertua di Palembang yang berdiri tahun 1950 ini meminta surat tugas saya untuk kepentingan kelembagaan, sebagai kredit point bagi sekolah tuan rumah. Sambil menunggu Surat Tugas via email, saya dipersilahkan berkeliling ke sekolah yang saat ini dikepalai Nasrul Bani, S. Pd, M. M. Tujuan pertama saya ke Perpustakaan sekolah yang pernah mendapat predikat Pustakawan Berprestasi tahu 2007 dan gelar Perpustakaan Terbaik Provinsi Sumatera Selatan pada 2002. Sementara Perpustakaannya sendiri berakreditasi C.
Kepala perpustakaan, Husnani, S. Pd yang merangkap pustakawan sejak 1991 ini beralih profesi setelah lima tahun mengajar Bahasa Indonesia di Lampung.
Sekolah Adiwiyata Nasional yang berakreditasi A ini telah pula menjadi sekolah penyelenggara kurikulum 2013 meski belum melaksanakan Sistem Kredit Semester.
Perpustakaan yang menggunakan aplikasi P-Senayan ini menyederhanakan sistem sirkulasi (peminjaman) dan pengolahan buku paket K-13. Seluruh buku paket K-13 dari Kemdikbud cukup dikoding rahasia, distempel inventaris, dan dibuatkan buku induk khusus. Sementara lembar pengembalian, kartu buku, kantong buku, label, dan barkode tidak disertakan. Setiap peminjam/siswa cukup mengisi form peminjaman buku yang memuat seluruh informasi buku paket yang dipinjam. Setiap siswa memiliki satu kartu pinjaman buku paket yang disimpan oleh petugas perpustakaan. Untuk mengatasi menumpuknya buku paket usang yang rusak dan tidak lagi dipakai, perpustakaan bekerja sama dengan pendaur ulang kertas. Pihak rekanan mengolah kembali kertas tersebut.
Tak lupa, saya pun menengok UKS sekolah yang berada di sebelah perpustakaan. Sekolah yang ditetapkan menjadi Sekolah Sehat tahun 2017 ini kerja sama dengan puskesmas Bukit Lama. Setiap pekan tim medis puskesmas mengadakan pemeriksaan kepada warga sekolah.
Jer Basuki Mawa Bea… setiap usaha dibarengi oleh pendanaan. Ungkapan ini tampaknya yang turut menjadikan SMAN 1 Palembang sebagai sekolah favourite di Sumsel. Dengan iuran Peran Serta Masyarakat sebesar Rp 600.000/bln/siswa bisa mendukung sarana prasarana sekolah.
Tanpa protes pada proses menjadikan sekolah ini bertahan menjadi sekolah pilihan di Palembang.